MAKASSAR, – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan secara resmi membentuk Korps Dai Komunitas (Kodak) pada 7 Januari 2024. Pembentukan ini berlangsung di Hotel Sultan Alauddin Makassar, dalam rangka memperkuat dakwah berbasis komunitas yang lebih adaptif dan relevan bagi berbagai kelompok masyarakat di Sulawesi Selatan.
Usman Jasad, yang akrab disapa Ujas, selaku Ketua LDK PWM Sulsel, menjelaskan bahwa pembentukan Kodak merupakan langkah strategis Muhammadiyah Sulsel untuk mengembangkan pendekatan dakwah yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan setiap komunitas. Ujas menekankan pentingnya dakwah yang fleksibel dan adaptif dalam menghadapi problematika umat serta tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.
“Dakwah harus adaptif untuk menjawab problematika umat dan kemanusiaan,” ujar Ujas. “Pendekatan dakwah tidak bisa sama untuk semua orang. Karena itu, dakwah berbasis komunitas harus diterapkan agar pesan agama dapat diterima dengan baik,” tambahnya.
Korps Dai Komunitas (Kodak) Muhammadiyah ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendampingi dan membina berbagai komunitas, termasuk kelompok rentan dan masyarakat yang membutuhkan dukungan khusus. Dengan adanya pelatihan dan pembekalan khusus, para dai dan dai’ah komunitas diharapkan mampu menyampaikan pesan dakwah yang tidak hanya berlandaskan pada nilai-nilai Islam, tetapi juga menyesuaikan dengan konteks sosial dan budaya dari komunitas yang mereka layani.
Pembentukan Kodak ini juga mendapat apresiasi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, yang melihatnya sebagai wujud nyata komitmen Muhammadiyah dalam membina dan mendampingi masyarakat melalui pendekatan dakwah yang lebih kontekstual dan efektif.