Selama satu tahun terakhir, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah Sulawesi Selatan berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan membina 33 komunitas yang mencakup lebih dari seribu jamaah. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kesuksesan dakwah komunitas, tetapi juga merupakan dampak positif dari pembentukan Korps Dai Komunitas (Kodak), yang berperan sebagai “pasukan elit” Muhammadiyah dalam gerakan dakwah pencerahan di tingkat akar rumput.
Komunitas-komunitas binaan LDK mencakup beragam kelompok, termasuk komunitas Rutan/Lapas, pasien rumah sakit, pemulung, penggali kubur, muallaf, komunitas 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal), LGBT, profesional, komunitas motor, dan lainnya. Melalui pendekatan ini, LDK Muhammadiyah Sulawesi Selatan berupaya menjangkau lapisan masyarakat yang selama ini sulit dijangkau oleh dakwah konvensional.
Ketua LDK Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Usman Jasad, atau yang akrab disapa Ujas, mengungkapkan bahwa aktivitas dakwah komunitas memiliki karakteristik yang berbeda dari dakwah umum. “Dakwah komunitas membutuhkan gerak yang terorganisir dan sistematis. Setiap langkah harus dirancang agar efektif dalam menyentuh kehidupan masyarakat,” kata Ujas.
Data pencapaian ini didapat dari hasil pendataan internal LDK Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan akan dipresentasikan dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Dai Komunitas Muhammadiyah yang akan diselenggarakan pada 12-13 November di Jakarta. Melalui acara ini, LDK Muhammadiyah Sulawesi Selatan berharap bisa berbagi pengalaman, memperkuat jaringan dakwah, dan memperluas dampak positif di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan capaian ini, LDK Muhammadiyah Sulawesi Selatan semakin memperkokoh posisinya sebagai pelopor dalam dakwah komunitas yang adaptif terhadap kebutuhan dan realitas masyarakat saat ini.
2 Responses
ماشاء الله و الله أكبر
الله يحفظنا جميعا